Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan
angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara
garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan
dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu
sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya
berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan
rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Mengapa dan bagaimana
angin topan itu bisa terjadi?
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau
perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan
besarnya energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai
suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.
Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Setiap
kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan pohon-pohon
tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling parah angin topan
mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu
bisa terjadi?
Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa,
kira-kira pada 5 º LU. Di sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º
C. Jika suhunya memanas, udara akan mengalir naik ke atas. Karena udara banyak
naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah.
Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun, sementara udara yang
menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi
berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara
menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang
sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan.
Struktur teks eksplanasi Angin Topan :
Peryataan Umum
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan
angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara
garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan
dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu
sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya
berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan
rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Mengapa dan bagaimana
angin topan itu bisa terjadi?
Sebab Akibat I
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau
perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan
besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai
suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.
Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Setiap
kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan pohon-pohon
tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling parah angin topan
mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu
bisa terjadi?
Sebab akibat II
Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa,
kira-kira pada 5 º LU. Di sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º
C. Jika suhunya memanas, udara akan mengalir naik ke atas. Karena udara banyak
naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah.
Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun, sementara udara yang
menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini
terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan
suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang
berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut angin
topan.
10 kata istilah sulit dalam teks eksplanasi,
makna dan kalimatnya
a)
Tropis : wilayah (sekitar khatulistiwa),
beriklim panas,.
Kalimat : Indonesia adalah negara yang
beriklim tropis.
b)
Radius : setengah garis
Kalimat
: Warga sekitar pusat
bencana menyelamatkan diri sejauh radius 10 km.
c)
Kencang : tegang, tidak kendur.
Kalimat : Angin kencang menerjang
wilayah DKI Jakarta.
d)
Ekstrem : paling keras, tajam, palig
ujung
Kalimat
: Daerah sistem tekanan rendah yang
ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.
e)
Khatulistiwa : lintang derajat 0, daerah hawa panas,
garis khayal keliling
Kalimat
: Daerah yang berdekatan dengan khatulistiwa tidak
menjadi pusat angin topan.
f)
Energi : kemampuan untuk melaksanakan
kerja, daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan.
Kalimat
: Daerah yang memiliki energi matahari
lebih panas udara juga akan menjadi lebih panas.
g)
Gumpalan : bungkah, kepal.
Kalimat : Angin topan berbentuk gumpalan udara.
h)
Tumbang : rebah batang kayu yang besar, jatuh
dsb.
Kalimat : Pohon-pohon tumbang akibat
tiupan angin topan.
i)
Musim : waktu yang tentu yang
bertalian dengan keadaan cuaca.
Kalimat
: Di Indonesia mempunyai dua musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
j)
Ombak : gelombang air yang diakibatkan
oleh angin.
Kalimat :Pohon -pohon tumbang serta ombak menghancurkan
rumah-rumah.
Konjungsi
ü Adalah
ü Atau
ü Yang
ü Dan
ü Karena
ü Pada
ü Sehingga
Kata kerja material dan relasional
beserta contoh kalimatnya
a.
Diterima
Kalimat
: Besarnya energi panas matahari
yang diterima oleh permukaan bumi.
b.
Memasuki
Kalimat : Setiap memasuki musim
panas, datang angin topan yang memyebabkan pohon-pohon tumbang serta ombak
menghancurkan rumah-rumah.
c.
Menyebabkan
Kalimat : Angin topan menyebabkan pohon-pohon
tumbang.
d.
Menghancurkan
Kalimat : Angin topan menghancurkan rumah-rumah
warga sekitar.
e.
Membuat
Kalimat : Kejadian angin topan membuat kerugian
besar bagi warga.
f.
Melebihi
Kalimat : Suhu air laut sangat hangat
sampai melebihi 270 C.
g.
Membawa
Kalimat
: Tekanan uap yang membawa energi
sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah.
h.
Membahayakan
Kalimat : Gumpalan angin topan yang berputar
sangat membahayakan.
Kalimat Klausa Kompleks dan Klausa
Simpleks
A.
Klausa Kompleks :
1.
topan
adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang
sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
2.
Angin
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah.
3.
Pada
suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih
rendah.
4.
Perbedaan
suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas
lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang
berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi
berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara
menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang
sangat membahayakan.
B.
Klausa Simpleks :
1. Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.
2. Paling parah angin topan mampu
membuat mobil-mobil bertebangan.
3. Angin topan terjadi di laut di
sekitar daerah katulistiwa.
4. Di sana suhu air laut sangat hangat
sampai melebihi 27 º C.
5. Jika suhunya memanas, udara akan
mengalir naik ke atas.
Ringkasan
Teks Eksplanasi
Angin topan adalah pusaran angin
kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di
wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling
kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius
ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan
kecepatan sekitar 20 Km/jam.
Angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau
wilayah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang
menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain .
Membuat Teks Eksplanasi Angin Topan
Angin Topan
Angin topan adalah angin yang sering terjadi diwilayah
tropis, kecuali di daerah-daerah yang berdekatan dengan khatulistiwa. Kecepatan
angin topan bisa mencapai 120 km/jam. Angin paling kencang terjadi didaerah
tropis. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem
cuaca.
Penyebab terjadinya angin topan adalah perbedaan tekanan
dalam suatu cuaca. Di radius ratusan kilometer disekitar daerah sistem tekanan
udara yang tendah yang ekstrim dengan kecepatan sekitar 20 km/jam.
Angin topan terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
atau berbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Perbedaan suhu yang
panas dan suhu yang dingin mengakibatkan angin topan terjadi.
Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah
yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energy panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut. Angin topan berkekuatan sangat kuat dapat menerbangkan mobil-mobil,
merusak infra struktur dan masih banyak dampak yang ditimbulkan karena bencana
tanah longsor.
Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun,
sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik turun udara
mengakibatkan terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energy
sangat besar dan suhu menjadi sangat rendah. Sehingga mennghasilkan gumpalan,
gumpalan inilah yang disebut angin topan.
Banjir
Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai
hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan
tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian
dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke
laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir
di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.
Air
hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju
ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara
sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu ,
tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan,
gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar
(bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela
batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi.
Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di
daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki
bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan
induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan
sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat
naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak
melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di
daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa
sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar
alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai
“meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan
tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran
banjir”.
Di
segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir
yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi
di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan
sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan,
sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa
manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Sumber teks eksplanasi Banjir :
Struktur teks eksplanasi Banjir
Pernyataan
Umum
Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai
hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan
tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu
bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang
bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air
yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan,
dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Sebab Akibat I :
Air
hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju
ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi.
Terjadi
erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai. Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai. Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Sebab Akibat II :
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi
di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan
sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan,
sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa
manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
10 kata istilah sulit dalam teks eksplanasi, makna
dan kalimatnya
a) Fenomena : hal-hal
yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta bernilai
secara ilmian.
Kalimat : Banjir
adalah salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia.
b) Hidrologi :ilmu tentang air di bawah tanah.
Kalimat : Dalam
siklus hidrologi kita
dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan ditentukan
oleh tingkat curah hujan.
c) Definisi : batasan,
ketentuan, kesimpulan singkat ringkas.
Kalimat : Banjir
dapat didefinisikan sebagai hadirnya air disuatu kawasan
luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
d) Hujan : titik-titik
air yang berjatuhan dari udara.
Kalimat : Air hujan sampai dipermukaan bumi dan mengalir dipermukaan
bumi..
e) Hulu : kepala,
bagian atas, uduk, ujung, permukaan.
Kalimat : Segmen
aliran sungai ada 3 daerah yang pertama adalah hulu.
f) Hilir : berlayar
turun dibagian sungai sebelah bawah, berjalan turun.
Kalimat : Bagian
aliran sungai yang paling akhir adalah hilir.
g) Lembah : tambah
yang rendah, dikanan kiri sungai, dikaki gunung, dsb.
Kalimat: Lembah sempit
dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”.
h) Endapan : turun
ke dasar.
Kalimat : Dasar
alur sungai melebar dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran bulat kasar.
i)
Kawasan : lingkungan,
daerah, wilayah yang dihuni.
Kalimat
Kawasan Jabodetabek sering terkena banjir yang berkepanjangan.
j)
Relatif : nisbi,
tidak mutlak.
Kalimat : air
sungai relatife sedikit.
Konjungsi
ü Yang
ü Sehingga
ü Dan
ü Yaitu
ü Adalah
Kata kerja material dan relasional beserta contoh
kalimatnya
a. Dialiri
Kalimat : Suatu kawasan yang dialiri oleh aliran sungai disebut banjir.
b. Didefinisikan
Kalimat : secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air dikawasan luas.
c. Menutupi
Kalimat : banjir
disuatu kawasan luas dapat menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
d. Diartikan
Kalmiat : banjir
dapat diartikan sebagai
suatu bagian dari siklus hidrologi.
e. Melihat
Kalimat : kita
dapat melihat volume air
yang mengalir dipermukaan bumi.
f.
Membentuk
Kalimat : air
yang menguap ke udara membentuk titik-titik air yang lama kelamaan
menjadi hujan.
g.
Melewati
Kalimat : banjir
terjadi karena adanya aliran sungai yang meluap kemudian keluarmelewati selokan yang banyak sampah.
h. Menghasilkan
Kalimat : Banjir
dapat menghasilkan kerugian
yang sangat tinggi bagi masyarakat.
i.
Disimpulkan
Kalimat : dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang
terjadi ketika aliran air yang berlebih merendam daratan.
j.
Merendam
Kalimat : Banjir
di Jakarta bulan lalu banyak merendam rumah-rumah warga.
Kalimat Klausa Kompleks dan Simpleks
A. Klausa Kompleks :
1. Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai.
2. Dalam
pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus
hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.
3. Air
hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju
ke laut dengan membentuk alur-alur sungai.
4. Di
dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan
tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut.
5. Terjadi
erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
B. Klausa Simpleks :
1. Secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
2. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan.
3. Di
daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan.
4. Air
sungai relative sedikit.
5. Tebing
sungai sangat tinggi.
Ringkasan Teks Eksplanasi Banjir
Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai
suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi
yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume
air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah
hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air
hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju
ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Secara sederhana, segmen aliran
sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di
dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan
tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut.
Di
daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki
bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan
induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan
sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat
naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak
melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”.
Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh
air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen
ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan.
Membuat Teks Eksplanasi
Banjir
Banjir
Penyebab
aliran banjir adalah erosi da sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiologi/
geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang.
Selain
faktor alam banjir juga disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak sadar akan
timbulnya kerusakan alam diantaranaya adalah perubahan tata guna lahan,
pembuangan sampah kesungai-sungai, kawasan padat penduduk dikawasan sungai.
Di
Indonesia banyak daerah yang sering terendam banjir diantaranya di kota-kota
besar yaitu Jakarta dan Semarang. Dikarenakan tataguna lahan yang berubah dan
sistem drainase yang buruk, banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai
sehingga memperlambat jalannya air sungai masuk kedalam sungai.
Ada
banyak dampak negatif yang
ditimbulkan akibat bencana banjir. Diantaranya merusak rumah korban banjir dan
lahan perjanian warga korban banjir, menimbulkan banyaknya penyakit kulit,
diare, dan masih banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana banjir.
Secara
sederhana, segmen aliran sungai dapat di bedakan menjadi daerah hulu, tengah
dan hilir. Daerah hulu adalah bagian paling atas atau kawasan pegunungan,
perbukitan atau gunung. Sedangkan daerah tengah umumnya berada dibagian kaki
gunung atau kaki bukit. Dan yang paling bawah bagian hilir yaitu bagian paling
bawah umumnya adalah daerah daratan.
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar
panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa
diprediksi waktunya sehingga korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Berbagai
Tipe Gunung Berapi
a)
Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b)
Gunung berapi perisai (shield volcano)
c)
Gunung berapi maar
Ciri-ciri
gunung berapi akan meletus
Gunung
berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a)
Suhu di sekitar gunung naik.
b)
Mata air menjadi kering
c)
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
e)
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Gunung
meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah
gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan
keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah
sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan
harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa
mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi
berupa:
·
Gas
Vulkanik
·
Lava
dan Aliran Pasir serta Batu Panas
·
Lahar
·
Abu
Letusan
·
Awan
Panas (Piroklastik)
gunung berapi terdiri atas beberapa struktur
yaitu,kawah,kaldera,rekahan dan graben serta depresi volcano-tectonik. kawah
merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegitan suatu gunung
berapi . kawah berbentuk relatif bundar. kaldera berbentuk menyerupai kawah
,tetapi garis tengahnya lebih dari 2 kilo meter.
Kaldera terdiri atas kaldera letusan ,runtuhan, resurgent,
dan erosi.rekahan dan graben merupakan retakan -retakan atau patahan pada
tubuh gunung berapi yang memanjang hingga puluhan kilometer dan dalamnya ribuan
meter.
Sumber teks Gunung Meletus :
Struktur teks eksplanasi Gunung
Meletus
Peryataan Umum
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar
panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa
diprediksi waktunya sehingga korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Berbagai
Tipe Gunung Berapi
a)
Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b)
Gunung berapi perisai (shield volcano)
c)
Gunung berapi maar
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung
berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a)
Suhu di sekitar gunung naik.
b)
Mata air menjadi kering
c)
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
e)
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Sebab akibat I
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari
letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa
abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang
lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer
jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan
gunung berapi berupa:
·
Gas
Vulkanik
·
Lava
dan Aliran Pasir serta Batu Panas
·
Lahar
·
Abu
Letusan
·
Awan
Panas (Piroklastik)
Sebab akibat II
Gunung berapi terdiri atas beberapa struktur
yaitu,kawah,kaldera,rekahan dan graben serta depresi volcano-tectonik. kawah
merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegitan suatu gunung
berapi . kawah berbentuk relatif bundar. kaldera berbentuk menyerupai kawah
,tetapi garis tengahnya lebih dari 2 kilo meter .kaldera terdiri atas
kaldera letusan ,runtuhan, resurgent, dan erosi.rekahan dan graben
merupakan retakan -retakan atau patahan pada tubuh gunung berapi yang memanjang
hingga puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter.
10 kata istilah sulit dalam teks
eksplanasi, makna dan kalimatnya :
a)
Gas
vulkanik adalah
gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi.
Kalimat
: gunung meletus bisanya
mengeluarkan gas vulkanik dari dalam gunung berapi yang
didorong keluar pe permukaan bumi.
b)
Meletus : terbit atau timbul revolusi,
percekcokan besar, pemberontakan besar.
Kalimat : Gunung merapi meletus ±
4 tahun sekali, memiliki siklus letusan lebih cepat dari pada gunung berapi
lain.
c)
Lava adalah cairan magma yang
bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi.
Kalimat : Lava dapat membanjiri daerah sampai
sejauh 90 km.
d)
Lahar adalah banjir Bandang di
lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung
sampai bongkah.
Kalimat
: Lahar dari lereng gunung berapi bisa
membanjiri daerah permukaan bumi.
e)
Abu
letusan gunung berapi adalah
material yang sangat halus.
Kalimat
: Abu
letusan gunung berapi dapat
membahayakan kesehatan warga yang tinggal disekitar gunung berapi.
f)
Magma adalah lelehan batuan pada kerak
bumi yang sangat panas.
Kalimat : Magma dapat keluar dari gunung
berapi karena didorong oleh gas yang bertekanan tinggi
g)
Aliran : suatu yang mengalir (tentang
hawa, air, listrik, dean sebagainya.
Kalmiat : Aliran lahar
gunung berapi telah meluap di permukaan bumi.
h)
Kawah adalah bagian puncak gunung
berpi yang dilewati bahan letusan berbentuk lekukkan besar.
Kalimat : Peningkatan kegempaan vulkanik
suhu kawah dan peningkatan gelombang magnet dan listrik,
hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung
i)
Kaldera adalah kawah gunung berapi yg
sangat besar, terjadi karena peledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung
berapi.
Kalimat :
Gunung berapi terdiri atas beberapa struktur yaitu, kawah , Kaldera, rekahan , dan graben serta
depresi volcano-tectonik.
j)
Eropsi : geo letusan gunung api, geo
semburan sumber uap dan uap panas.
Kalimat : Eropsi yang
terjadi akibat letusan gunung api juga menimbulkan dampak positif bagi manusia.
Konjungsi
ü Adalah
ü Dan
ü Sehingga
ü Yang
ü Atau
Verba dan contoh kalimatnya
a.
Diprediksi
Kalimat :Gunung meletus bisa diprediksi dengan beberapa tanda.
b.
Diminimalisir
Kalimat : Korban jiwa dan harta benda warga dapat diminimalisirkan
setelah terprediksi waktunya.
c.
Melalui
Kalimat : Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa
tanda.
d.
Mengeluarkan
Kalimat : Tanda-tanda gunung meletus biasanya sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang
disertai getaran (gempa).
e.
Membawa
Kalimat : Letusan gunung berapi yang membawa abu dan
batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km.
f.
Mebanjiri
Kalimat : Lava gunung berapi bisa membanjiri daerah
sejauh radius 90 km.
g.
Menimbulkan
Kalmiat : Letusan gunung berapi bisa menimbulkan banyak
korban jiwa dan harta benda berharga milik warga.
h.
Mempengaruhi
Kalimat : Letusan gunung berapi dapat mempengaruhi putaran
iklim di bumu ini.
i.
Menyerupai
Kalimat : Kaldera berbentuk menyerupai kawah ,tetapi
garis tengahnya lebih dari 2 kilo meter
Kalimat Klausa kompleks dan klausa simpleks
A.
Klausa Kompleks :
1.
Gunung
meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti
debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya.
2.
Gunung
meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
3.
Letusannya
yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau
lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km.
4.
Letusan
gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi
ini.
5.
gunung
berapi terdiri atas beberapa struktur yaitu,kawah,kaldera,rekahan dan graben
serta depresi volcano-tectonik. kawah merupakan bentuk morfologi negatif atau
depresi akibat kegitan suatu gunung berapi.
B.
Klausa Simpleks :
1. Dari letusan-letusan seperti inilah
gunung berapi terbentuk.
2. Sedang lavanya bisa membanjiri
daerah sejauh radius 90 km.
3. Gunung berapi terdiri atas beberapa
struktur.
4. Kawah berbentuk relatif bundar.
5. Kaldera berbentuk menyerupai kawah
,tetapi garis tengahnya lebih dari 2 kilo meter.
Ringkasan Teks Eksplanasi Gunung
Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar
panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya.
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari
letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa
abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang
lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer
jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
gunung berapi terdiri atas beberapa struktur
yaitu,kawah,kaldera,rekahan dan graben serta depresi volcano-tectonik. kawah
merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegitan suatu gunung
berapi . kawah berbentuk relatif bundar. kaldera berbentuk menyerupai kawah
,tetapi garis tengahnya lebih dari 2 kilo meter .kaldera terdiri atas
kaldera letusan ,runtuhan, resurgent, dan erosi.rekahan dan graben
merupakan retakan -retakan atau patahan pada tubuh gunung berapi yang memanjang
hingga puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter.
Membuat Teks Eksplanasi Gunung Meletus
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah peristiwa alam yang terjadi karena
endapan magma didalam perut yang didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi.
Letusan gunung berapi ini dapat menimbulkan abu dan bau yang menyembur dengan
sangat keras dan menimbulkan dampak sejauh 18 km bahkan dapat lebih jauh. Akibat
ledakan gunung berapi ini dapat menyebabkan gas vulkanik, lava, dan aliran
pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan dan awan
panas.
Saat gunung akan meletus, gunung
mempunyai tanda-tanda yang dapat diketahui oleh penduduk sekitar. Tanda-tanda
yang biasanya terlihat adalah suhu atau kawasan pegunungan sulit untuk di
deteksi, hewan atau ternak dari pegunungan turun kepemukiman masyarakat,
wilayah pegunungan rentan dengan bencana seperti : longsor, air surut secara
derastis
Banyak faktor penyebab terjadinya gunung meletus diantaranya
peningkatan kegempaan vulkanik, peningkatan pada suhu kawah, meningkatnya
gelombang magnet dan listrik,lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magnet
diperut bumi pun mendesak serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktifitas
gedogis, vulkanik, dan tektonik dan masih banyak lagi faktor-faktor penyebab
terjadinya gunung meletus.
Adapun dampak positif yang ditimbulkan setelah terjadinya
bencana gunung meletus diantaranya adalah lahan pertanian yang memiliki
kesuburan tanah yang dapat bermanfaat bagi para petani untuk beberapa tahun
kedepan, selain petani yang mendapatkan keuntungan dari bencana gunung
meletus,dan masih banyak dampak positif yang ditimbulkan oleh bencana gunung
meletus.
Selain dampak positif gunung meletus juga menimbulkan dampak
negatif yaitu hutan digunung menjadi gundul karena kebakaran hutan, merusak
rumah, pemukiman, lahan pertanian yang mengakibatkan para petani gagal panan,
dan matinya infrastruktur dan masih banyak lagi dampak negative yang
ditimbulkan.
Kekeringan
Kekeringan
merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan
isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, norma pemakaian air.
Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan
prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak.
Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi , tetapi
timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui
secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir, tetapi semua baru sadar
setelah berada di periode tengahnya.
Kekeringan diklarifikasikan menjadi
dua: kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik. Kekeringan alamiah terjadi
akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan
air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu
pada wilayah yang luas, pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal.
Kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan
pada aturan. Kekeringan atropogenik terjadi karena kebutuhan air lebih besar
dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola
tanam/pola penggunaan air dan kerusakkan kawasan tangkapan air, sumber air
akibat perbuatan manusia.
Kekeringan di Indonesia sangat
berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation). El-Nino adalah
kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino
lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan. Pengaruh El-Nino
pada keragaman hujan memiliki beberapa pola, yakni akhir musim kemarau mundur
dari normal, awal masuk musim hujan mundur dari normal curah hujan musim
kemarau turun tajam jika dibandingkan dengan normal, deret hari kering makin
panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian timur.
Semakin meningkatnya jumlah luas
lahan pertanian yang diubah menjadi pemukiman dapat mengakibatkan semakin
menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan aliran permukaan
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan air yang seharusnya tertampung di dalam
tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam
di lahan pertanian pada industri .
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekeringan adalah peristiwa yang
terjadi ketika tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Kekeringan
diklarifikasikan menjadi dua yaitu kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik.
Akibatnya, tanaman di lahan pertanian menjadi mati apabila kebutuhan air tidak tercukupi, para
petani mengalami kerugian,dan kelaparan yang melanda para warga karena gagal
panen tersebut. Kerugian dari segi jiwa manusia merupakan dampak lain dari
terjadinya kekeringan.
Struktur teks eksplanasi Kekeringan
Pernyataan
Umum
Kekeringan
merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan
isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, norma pemakaian air.
Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan
prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak.
Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi , tetapi
timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui
secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir, tetapi semua baru sadar
setelah berada di periode tengahnya.
Sebab
Akibat I
Kekeringan
diklarifikasikan menjadi dua: kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik.
Kekeringan alamiah terjadi akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam
satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan
kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi
ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik adalah kekeringan
yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan atropogenik terjadi
karena kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat
ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakkan
kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia.
Kekeringan di Indonesia sangat
berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation). El-Nino adalah
kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino
lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan. Pengaruh El-Nino
pada keragaman hujan memiliki beberapa pola, yakni akhir musim kemarau mundur
dari normal, awal masuk musim hujan mundur dari normal curah hujan musim
kemarau turun tajam jika dibandingkan dengan normal, deret hari kering makin
panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian timur.
Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang
diubah menjadi pemukiman dapat mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air
resapan. Hal ini mengakibatkan aliran permukaan meningkat. Peningkatan ini
menyebabkan air yang seharusnya tertampung di dalam tanah menjadi terbawa
aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air
tanah. Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian
pada industri dan pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada
waktu musim kemarau.
Sebab
Akibat II
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekeringan adalah peristiwa yang
terjadi ketika tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Kekeringan
diklarifikasikan menjadi dua yaitu kekeringan alamiah dan kekeringan
antropogenik. Akibatnya, tanaman di lahan pertanian menjadi mati apabila kebutuhan air tidak tercukupi, para
petani mengalami kerugian,dan kelaparan yang melanda para warga karena gagal
panen tersebut. Kerugian dari segi jiwa manusia merupakan dampak lain dari
terjadinya kekeringan.
10
kata istilah sulit dalam teks eksplanasi, makna dan kalimatnya
1. Fenomena : hal-hal
yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta bernilai
secara ilmian.
Kalimat : Banjir
adalah salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia.
2. Hidrologi :ilmu tentang air di bawah tanah.
Kalimat : Dalam
siklus hidrologi kita
dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan
ditentukan oleh tingkat curah hujan.
3.
Iklim
: keadaan hawa/ suhu pada suatu daerah.
Kalimat : Perwujudan
dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim
4. Kompleksitas
: kerumitan atau keruwetan sesuatu.
Kalimat : Kompleksitas
bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya
berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak.
5. Merangkak
: sesuatu yang bergerak lamban tidak pesat kemajuannya.
Kalimat : kekeringan
merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai
bencana merangkak.
6. Alamiah
: suatu benda atau peristiwa yang alami.
Kalimat : kekeringan
alamiah dan kekeringan antropogenik.
7. Antropogenik
: sumber pencemaran yang tidak alami karena ada pengaruh atau campur tangan
manusia.
Kalimat : kekeringan
alamiah dan kekeringan antropogenik.
8. Periode
: kurun waktu atau lingkaran waktu suatu peristiwa.
Kalimat : kekurangan
kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
9. Komoditi
: sesuatu yang berupa barang yang dapat dimanfaatkan atau benda niaga.
Kalimat : pasokan
komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal.
10. Kondisi
: persyaratan atau keadaan baik atau lancar perjalanan ekonomi seseorang.
Kalimat : El-Nino
adalah kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang.
Konjungsi
ü Yang
ü Sehingga
ü Dan
ü Karena
ü Akibat
ü Adalah
Kata kerja material dan relasional beserta contoh
kalimatnya
11. Penambahan
Kalimat : Kekeringan
merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan
iklim.
12. Pemakaian
Kalimat :
Perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan,
norma pemakaian air.
13. Meningkat
Kalimat
: Hal ini mengakibatkan aliran permukaan meningkat.
14. Tertampung
Kalimat : Peningkatan
ini menyebabkan air yang seharusnya tertampung
di dalam tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air
tanah
15. Menurunnya
Kalimat : Semakin
meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi pemukiman dapat
mengakibatkan semakin menurunnya
jumlah air resapan.
16. Bertambah
Kalimat
: Kompleksitas bertambah karena
diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat
sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak.
17. Berjalan
Kalimat
: Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan
prosesnya berjalan lambat sehingga
dikatakan sebagai bencana merangkak.
18. Dibandingkan
Kalimat
: Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan.
Kalimat Klausa Kompleks dan Simpleks
C.
Klausa
Kompleks :
1. Warga di
desa tersebut sudah sejak Juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
2. Air untuk
kebutuhan tanaman pun tidak ada sehingga terpaksa mereka biarkan tanaman itu
mati kekeringan.
3. Pihak
PMI Kabupaten Malang memberikan bantuan air minum secara langsung dengan
mendatangi warga setempat.
4. Namun,
imbauan petugas PMI itu tidak digubris . Warga malah berebut menaruh jeriken di
depan tangki agar lebih dulu mendapatkan air.
5. Di
desa ini sama sekali tak ada air. Total KK (kepala keluarga, red) yang krisis
air sebanyak 350 KK.
D.
Klausa Simplek
:
1. Ratusan
warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur antre
dalam pembagian air minum yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
2. Warga di
desa tersebut sudah sejak Juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
3. Warga
malah berebut menaruh jeriken di depan tangki agar lebih dulu mendapatkan air.
4. Pemerintah
Kabupaten Malang terus memberikan bantuan air minum untuk warga di Desa
Wonorejo.
5. Kasubsi
Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang Mudji Utomo mengatakan, air yang
didistribusikan ke Desa Wonorejo sebanyak 10.000 Liter.
Ringkasan Teks
Eksplanasi Kekeringan
Kekeringan
adalah fenomena hidrologi yang datang secara tidak tiba-tiba, karena kekeringan
timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan oleh masyarakat. Penyebab
utama kekeringan adalah tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim dan
kebutuhan air lebih besar dari pada pasokan airnya.
Kekeringan
dapat diklarifikasikan menjadi dua yaitu kekringan alamiah dan kekeringan
antropogenik, kekeringan alamiah terjadi akibat curah hujan di bawah normal
dalam satu musim, dan pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal.
Sedangkan kekeringan atropogenik terjadi karena kebutuhan air lebih besar dari
pasok yang direncanakan.
Kekeringan
di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO. El-Nino adalah kondisi
abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang, pengaruh El-Nino pada
keragaman hujan memiliki beberapa pola yakni musim kemarau mundur dari normal
dan pola lainnya. Daerah yang sering terjadi El-Nino adalah daerah Indonesia
bagian timur.
Tata
guna lahan pada saat kekeringan, meningkatkan jumlah luas lahan pertanian yang
diubah menjadi pemukiman dan dapat mengakibatkan menurunnya jumlah air resapan.
Sedangkan norma pemakaian air oleh manusia yang berlebihan menggunakan air pada
waktu musim tanam di pertanian pada industri dan pada rumah tangga.
Membuat Teks Eksplanasi kekeringan
Kekeringan
merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan
isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, norma pemakaian air.
Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan
prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak.
Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi , tetapi
timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui
secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir, tetapi semua baru sadar
setelah berada di periode tengahnya.
Kekeringan
diklarifikasikan menjadi dua: kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik.
Kekeringan alamiah terjadi akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam
satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan
kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi
ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik adalah kekeringan
yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan atropogenik terjadi
karena kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan
pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakkan kawasan
tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia.
Kekeringan di
Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation).
El-Nino adalah kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang.
Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan.
Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola, yakni akhir musim
kemarau mundur dari normal, awal masuk musim hujan mundur dari normal curah
hujan musim kemarau turun tajam jika dibandingkan dengan normal, deret hari
kering makin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian timur.
Semakin
meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi pemukiman dapat
mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan
aliran permukaan meningkat. Peningkatan ini menyebabkan air yang seharusnya
tertampung di dalam tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi
kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Penggunaan air yang berlebihan
pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah tangga
menyebabkan menurunnya jumlah air pada waktu musim kemarau.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekeringan adalah peristiwa yang
terjadi ketika tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Kekeringan
diklarifikasikan menjadi dua yaitu kekeringan alamiah dan kekeringan
antropogenik. Akibatnya, tanaman di lahan pertanian menjadi mati apabila kebutuhan air tidak tercukupi, para
petani mengalami kerugian,dan kelaparan yang melanda para warga karena gagal
panen tersebut. Kerugian dari segi jiwa manusia merupakan dampak lain dari
terjadinya kekeringan.
Tanah Longsor
Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan
tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan
masa batuan/ tanah dengan berbagai
tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah
longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua faktor
yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.Faktor pendorong merupakan faktor
yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah
faktor penyebab bergeraknya material tersebut.
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering
terjadi.Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah
tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi
tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal
lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu
diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri,
diantaranya tingginya curah hujan, jika musim penghujan dengan
durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam
jumlah besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan
terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak
membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya
kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah,
harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.Sangat jarang
orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah
longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang
mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian
pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika
mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat
atau wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.
Struktur
teks eksplanasi Tanah Longsor
Pernyataan Umum
Longsor
adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa
disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan /
tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah.Tanah longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi
karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.Faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material
tersebut.
Sebab Akibat I
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi,
kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah
sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser
sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor.Ada banyak hal lagi yang
bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran.
Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu
sendiri, diantaranya tingginya curah hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul
pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan
air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga
terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian
terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan
pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan
sehingga bisa meminimalisir.
Sebab akibat II
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya
kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah,
harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.Sangat jarang
orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah
longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan mustahil
untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma mendalam. Jika mendengar suara
gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah
dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu
sama saja seperti bunuh diri.
10
kata istilah sulit dalam teks eksplanasi, makna dan kalimatnya
a)
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
susunan, struktur dan riwayat perkembangan bumi.
Kalimat
: Geologi biasanya terjadi karena adanya
pergerakan masa batuan/tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
b)
Lempeng adalah barang yang pipih atau
seperti bata tipis.
Kalimat
: Gempa dapat sehingga
mengerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen
atau lempeng bawah pernukaan tergeser
c)
Elemen adalah alat pembangkit listrik
secara kimia, unsur.
Kalimat
: Tanah longsor dapat mengakibatkan
permukaan elemen dan lempeng bawah tanah tergeser.
d)
Pemicu : alat yg memicu.
Kalimat :
Faktor pemicu dapat menyebabkan pergerakan material tersebut.
e)
Lereng : sisi (bidang, tanah) yg landai atau
miring
Kalimat
: Penduduk lereng merapi selalu
mengungsi saat gunung merapi mengalami erupsi.
Kalimat
: air akan masuk sehingga terakumulasi
di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian
terjadilah longsor.
g)
Gemuruh : suara sepeti guruh
Kalimat
: Jika terdengar gemuruh besar
sebaiknya warga segera lari kesekitar dataran rendah.
h)
Tanah
: bumi, dalam arti
Kalimat : Akibat longsor rumah warga
menjdi tertimbun tanah.
i)
Gumpalan : bungkah, kepal
Kalimat
: Gumpalan tanah yang runtuh
mengakibatkan rumah warga tertimbun longsor.
j)
Faktor : sesuatu hal, keadaan, peristiwa dan
sebagainya yang ikut menyebabkan pengaruh terjadinya sesuatu.
Kalimat : Banyak faktor yang mendsari
terjadinya tanah longsor.
Konjungsi
ü Atau
ü Yang
ü Dan
ü Karena
ü Jika
ü Yaitu
ü Sehingga
Kata kerja material dan relasional
beserta contoh kalimatnya
a.
Mempengaruh
Kalimat : Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri.
b.
Menggerakkan
Kalimat
: Longsor biasanya disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah
tanah.
c.
Mengakibatkan.
longsor mengakibatkan elemen
atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser.
d.
Menimbulkan
Kalimat : Tergesernya elemen atau lempeng bahwa
permukaan bumi sehingga menimbulkan
pecahan dan terjadinya longsor.
e.
Memicu
Kalimat : Ada banyak hal yang bisa memicu dan
menyebabkan terjadinya kelongsoran
f.
Menyebabkan
Kalimat : bencana tanah longsor menyebabkan warga
kehilangan tanah dan rumahnya.
g.
Menggunakan
Kalimat : Salah satu cara mencegah terjadinya tanah
longsor adalah menggunakan pohon.
h.
Membantu
Kalimat : para TNI membantu membersihkan
tanah akibat longsor yang menimbun rumah-rumah warga.
i.
Menyerap
Kalimat : untuk mencegah terjadinya longsor kita dapat
menggunakan pohon, karena pohon dapat membantu menyerap air
hujan
j.
Meminimalisi
Kalimat : untuk meminimalisir terjadinya
kerusuhan pada saat berjalannya aksi demo para polisi berjaga di sekitar area
demo.
k.
Menyelamatkan :
Kalimat : saat terjadi tanah longsor warga berlarian menyelamatkan diri
dan harta bend mereka.
l.
Mengalami
Kalimat : banyak korban jiwa yang mengalami kerugian
karena harta dan benda mereka tertimbun tanah longsor.
Kalimat Klausa Kompleks dan Klausa
Simpleks
A.
Klausa Kompleks :
1.
Longsor
adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa
disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan /
tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah.
2.
Faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material
tersebut.
3.
Kebanyakan
disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga
mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga
menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor.
4.
Setelah
penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan
di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan
masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan
lateral kemudian terjadilah longsor.
B.
Klausa Simpleks :
1. Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir
sering terjadi.
2. Poin diatas merupakan beberapa
penyebab terjadinya kelongsoran.
3. Akibat dari bencana ini tentu tidak
sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa.Lalu menimbulkan gerakan
lateral kemudian terjadilah longsor.
4. Selain itu setelah kejadian pun
korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma mendalam.
5. Jika mendengar suara gemuruh besar
di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil.
Ringkasan Teks Eksplanasi
Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan
tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan
masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara garis
besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu.
Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan
terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia
itu sendiri, diantaranya tingginya curah hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah besar. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa
dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara
menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.
Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling
parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran. Jika
mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat
atau wilayah dataran stabil.
Membuat Teks Ekspanasi Tanah Longsor
Tanah Longsor
Longsor adalah peristiwa alam yang disebabkan oleh
pergeseran atau geseran atau gerakan tanah yang terjadi karena adanya masa
batuan atau tanah dengan berbagai tipe atau jenis seperti jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah.
Secara garis besar longsor disebabkan karena dua faktor
yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang
mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
penyebab bergeraknya material tersebut.
Sebagian besar longsor di Indonesia disesbabkan karena gempa
yang menggeserkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan lempeng bawah
tanah pecah dan terjadinya longsor.
Dampak yang ditimbulkan karena
bencana tanah longsor paling parah adalah korban jiwa, kehilangan tanah, rumah,
harta benda dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dan merugukan
korbannya.
Banyaknya jatuh korban jiwa dikarenakan kecepatan tanah yang
longsor bisa mencapai 100 km/jam. Sehingga tidak memungkinkan untuk lari dan
bisa selamat dari bencana tanah longsor.